INGIN LULUS UJIAN NASIONAL 2015? BACA TIPS BERIKUT INI!

          Hay adik-adik yang ingin (sebenarnya tidak ingin sih yaa) menghadapi Ujian Nasional. Sungguh saya disini bisa merasakan bagaimana perasaan kalian saat ini. Karena saya pun pernah merasakan apa yang akan kalian rasakan. Tegang, cemas atau bahkan takut dengan bayang-bayang UN yang terdengar sangat mengerikan. Well, satu hal yang paling ditakutkan adalah kesiapan kita untuk mengerjakan soal yang begitu kurang dan ilusi 'Tidak Lulus' pun menjadi bayangan hitam yang selalu menemani disela-sela waktu sebelum UN terjadi. Hey guys, that's so really me too! Menjelang UN, segala rumus-rumus trigonometri, pH, asam-basa, dan lain-lainnya masih tampak jauh tergantung di atas awan sana dan betapa malasnya saya untuk meraihnya. Yaiyalah, di atas awan guys! Jalan yang mungkin bisa ditempuh oleh saya adalah saya harus terjun dari helikopter atau pesawat menggunakan parasut dan mengambilnya satu-persatu materi tersebut. Apakah ada yang bisa pastikan bahwa dengan melakukan itu materinya bisa berhasil saya ambil? 
          
          Kita harus sadar bahwa penerjun profesional membutuhkan strategi untuk bisa melakukan apa yang ingin mereka lakukan di atas udara. Adik-adik, Ini baru tahap awal untuk memahami materi yang ingin kita pelajari, buku pelajaran yang kita miliki mungkin banyak, bisa jadi lebih dari satu pengarang atau penerbit, namun hal tersebut tidak juga bisa dipastikan bahwa mereka yang memiliki banyak pilihan dalam belajar mampu mengetahui konsep apa yang harus mereka rancang agar apa yang mereka pelajari tidak hanya sekedar mata memandang, sedetik berkedip lalu menghilang. Apabila adik-adik masih sama sekali tidak paham dengan materi apa yang harus dikuasai untuk menghadapi soal UN, maka adik-adik harus mampu menguasai konsep pelajaran yang terdapat pada kisi-kisi UN yang telah diberikan. Di dalam kisi-kisi materi pelajaran yang akan di UN-kan, biasanya adalah materi umum yang tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Maka dari itu, adik-adik bisa membuat konsep belajar dari mulai penguasaan materi yang baru dan belajar dari soal-soal UN terdahulu. Adik-adik jangan merasa takut dulu untuk mencari soal-soal lama, karena biasanya banyak buku-buku yang akan dijual dimana buku tersebut dimuat banyak soal-soal lawas. Namun, saran saya, belajarlah dari soal  minimal 5 tahun sebelumnya, karena perkembangan materi pelajaran semakin kesini juga ikut semakin berkembang. Lalu langkah apa yang selanjutnya harus kamu lakukan? Jeng jeng jeng jeeeenggg, and The answer is "Take action!" Yup, definitely! Tapi, apa semuanya harus saya pelajari secara sekaligus? Oh Jangan! Saya yakin, jika kalian melakukan hal tersebut, perlahan-lahan semangat kalian akan tumbang. Saran saya, prioritaskan apa yang menjadi kelemahan kalian. Fokus terus tiada henti, tapi bukan berarti mengabaikan segalanya yaa. Kalian harus punya manajemen waktu sebelum memulai belajar. Buatlah target untuk bisa menguasai suatu materi, seperti satu materi satu hari atau satu bab bisa dikuasai dalam satu minggu. Semua tergantung keinginan kalian. Buatlah target waktu jauh-jauh hari sebelum UN itu dilaksanakan, tentunya semakin banyak materi yang kalian tidak pahami, maka waktu belajar kalianpun harus banyak. Dan sekali lagi ingat, Fokus! Ikhlas juga yaa :)

          Lalu apalagi? Ini esensi dari apa yang telah kalian pelajari, BERLATIH SOAL! Bentuk soalnya bisa dipelajari dari soal lama atau bahkan soal-soal Latihan Ujian Nasional. Berlatih terus sampai bisa dan jangan sampai hanya stuck pada satu jenis soal saja. Biasanya untuk pelajaran yang hitung-hitungan soalnya akan berbeda-beda meskipun langkah penyelesaiannya sama. Apabila di soal yang telah kalian pelajari hanya disuruh mencari nilai X, maka kalian harus juga bisa mencari bagaimana jika yang ditanyakan adalah nilai Y atau bahkan nilai keduanya. Dan jangan hanya sekali tapi berulang kali, sampai semuanya 'ngelotok' di otak kalian. Maksud dari 'ngelotok' adalah setiap soal yang akan kalian hadapi, apapun bentuknya, kalian sanggup mengerjakannya karena kalian telah selesai menghimpun seluruh materi yang telah kalian konsep sebelumnya. 'Ngelotok' itu akan kalian dapatkan apabila sering-sering berlatih soal. Hal-hal tersebut tidak semerta-merta bisa dilakukan secara continue (terus-menerus) apabila kalian tidak bisa mem-back up (mengendalikan) diri kalian sendiri. Satu hal yang harus kalian ingat adalah UN ini bukanlah permainan, terlebih hanya mengandalkan bantuan yang bersifat semu, seperti contekan, bocoran, sms dan lain sebagainya. Buang semua hasrat untuk melakukan hal tersebut, lakukan usaha kalian terlebih dahulu. Jangan pula berpikir bahwa UN adalah awal atau akhir dari segalanya, karena semakin kesini, UN sudah tidak menjadi prioritas utama yang menentukan kalian bisa lulus dari sekolah. Kepandaian, kerajinan, kedisiplinan kalian dalam proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) juga sekarang lebih diprioritaskan hasilnya. Yang terpenting adalah lakukan apa yang telah menjadi kewajiban kalian sebagai pelajar dan anak bangsa, yaitu belajar. Huft, pasti sangat lelah dan membosankan sekali apabila saya harus selalu belajar, belajar dan belajar? Naaah ini, saya juga tidak suka belajar terus-terusan, malas banget, asli! Selalu dihadapkan dengan buku adalah hal yang membosankan bagi saya, saya juga manusia, memiliki saudara, keluarga dan teman. Saya butuh hiburan untuk memenuhi kebutuhan rohaniah. Tapi bukan juga main terus-terusan yaa, problematika jaman sekarang itu karena kita selalu menganggap bahwa apa yang dilaukan teman-teman kita pun demikian, hanya main-main, terus kaliannya juga ikutan main hehe. Sampaikan baik-baik, jika kita akan dihadapkan dengan UN, ini adalah waktunya untuk belajar secara fokus, waktu main-mainnya di pause dulu, nanti jika kita telah selesai menjalankan UN dan berteriak bersama mengucapkan kata 'L U L U S' nah, waktu itulah kita bisa merasakan nikmat yang luar biasa. Yes, waktu mainnya di Play lagi ya ? Boleh, asal sebentar saja ya hahaha. Ada hal yang lebih mengerikan loh selain UN yaitu SNMPTN, SBMPTN, UM. Untuk catatan selanjutnya, mungkin saya akan berbagi pengalaman tentang menghadapai persaingan untuk bisa tembus PTN.

          Adik-adik, disini saya tidak berniatan untuk memposisikan diri saya yang paling baik ataupun benar, saya hanya ingin berbagi semangat saja. Saran saya, jangan pernah berhenti untuk bisa meraih apa yang kalian harapkan. Jangan pernah berpikir bahwa UN adalah hal yang menyebalkan sekaligus mengerikan, apalagi sampai mengutuk pemerintah yang telah membuat program ini. Selalu ada tujuan baik dari rancangan yang telah dibuat dengan baik. Logisnya, kita sudah belajar 3 tahun dan sudah menerima banyak ilmu yang nantinya hanya akan diuji dalam jangka waktu 3 hari. Sungguh banyak ilmu yang bisa kalian tumpahkan jika hanya akan dituang dalam waktu 3 hari. 3 hari tidaklah sebanding dengan 3 tahun. Harusnya UN bukan suatu hal yang mengerikan, bukan? Dan yang menjadi pembuka dan penutup ikhtiar kalian adalah berdo'a. Ingatlah bahwa semua ilmu yang ada di dunia ini hanyalah milik Tuhan, Allah SWT. Mintalah kepada Dia agar kalian senantiasa diberikan kemudahan dalam mencari, memahami serta mengamalkan segala ilmu yang akan Dia berikan kepada kita. 

          Semangat adik-adik, jalan kalian masih panjang, begitupun saya yang menulis catatan ini. Saya hanya ingin berbagi pengalaman yang mungkin bisa diikuti bagi yang ingin atau diabaikan bagi yang tidak ingin mengikuti. Saya dulu berjuang untuk bisa lulus UN. Saat itu adalah masa percobaan atau pertama kalinya UN dengan sistem 20 paket dan paket tidak menggunakan angka melainkan Barcode (kode batang) yang hanya bisa dibaca oleh sistem komputer. Saya juga diberi kesempatan untuk melakukan belajar tambahan dengan Les Private yang pada saat itu sebagian besar biaya ditanggung oleh orangtua sahabat saya, karena biayanya cukup mahal dan mungkin tidak sanggup saya bayar. Namun, semua sudah jalan Allah dan saya sangat mensyukirinya dan menjalankannya dengan penuh semangat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAL YANG HARUS DIPERSIAPKAN SAAT OSPEK (OSPEK DI UPI)

Flag Raising Ceremony Speech on Bullying

MENJADI MAHASISWA BERPRESTASI NASIONAL